PLANET KAKAO
Program PLANET Kakao adalah inovasi yang menghasilkan solusi menyeluruh dalam komoditas kakao.
Dengan pembibitan pola mandiri, diperoleh manfaat yang banyak. Antara lain, petani penjadi lebih pintar dalam melakukan pembibitan dan pemelihaan tanaman kakao. Kemudian, petani merasa lebih memiliki sehingga rajin memelihara tanamannya. Yang ketiga, alokasi anggaran APBD untuk bantuan lebih efiisien.
Jika mengandalkan bantuan, harga per bibit mencapai Rp.5.250,- per batang. Namun, jika menggunakan pola mandiri, hanya membutuhkan Rp 2.050,- per batang. Ini membuat pengembangan arael bisa lebih dipercepat.
Program ini sangat inovatif karena mengelola kakao dari hulu ke hilir. Tidak berhenti pada pembangunan tanaman (on farm). Planet Kakao dilengkapi dengan program adopsi pengolahan kakao menjadi produk sekunder yang selama ini dikuasai oleh pabrikan. SDM petani juga terus berkembang melalui kelembagaan kelompok dan terbukanya pikiran dan terus belajar. Apalagi dengan terbentuknya Kampung Coklat di Blitar. Kini keberadaan Kampung Coklat dan kerjasama dengan para petani bisa menjawab pertanyaan. Bahwa teknologi pabrikan bisa dikuasai oleh petani yang semula sama sekali tidak bisa. Dengan demikian, nilai tambahnya berlipat ganda.
Inovasi PLANET Kakao adalah sebuah terobosan karena melibatkan kelompok petani rakyat. Kreativitas dalam inovasi ini juga bisa dilihat dalam produk akhir, pembangunan wisata agro berbasis cokelat, dan munculnya tokoh-tokoh lokal dari kalangan petani dengan visi yang sama untuk membangun Indonesia daulat coklat dari Jawa Timur.
Sumber: Proposal SINOVIK 2017